Analisis Dan Desain Sistem Jaringan
Ujian Akhir Semester
PENI MALA SARI
1102696
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
1. Tuliskan
kembali alamat Blog saudara!
2. Jelaskan
analisis saudara terhadap Ethernet dan ATM
3. Cloud
Computing semakin banyak diminati dan diimplementasikan dalam pemanfaatan
Teknologi Informasi, Jelaskan analisis saudara tentang teknologi ini.
JAWABAN :
1.
vennyeffendy.blogspot.com
2.
Ethernet
dan ATM
A.
Ethernet
Pengertian Ethernet
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan
dipatenkan perusahaan Xerox.
Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps.
Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.
Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps.
Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.
Pada metoda CSMA/CD, sebuah
host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa
jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer
lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi
tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang
permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang
dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif
bisa digunakan secara bergantian.
Untuk menentukan pada posisi mana
sebuah host komputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat
(address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi
alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start
dalam urutan angka berbasis 16.
48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan
masing-masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di
atas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip
tersebut. Chip diatas dibuat oleh ANI Communications Inc.
Tabel 3. Daftar vendor terkenal chip ethernet
NOMOR KODE
|
NAMA VENDOR
|
00:00:0C
|
Sisco System
|
00:00:1B
|
Novell
|
00:00:AA
|
Xerox
|
00:00:4C
|
NEC
|
00:00:74
|
Ricoh
|
08:08:08
|
3COM
|
08:00:07
|
Apple Computer
|
08:00:09
|
Hewlett Packard
|
08:00:20
|
Sun Microsystems
|
08:00:2B
|
DEC
|
08:00:5A
|
IBM
|
Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap
protokol komunikasi (TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk
informasi masing-masing host komputer dijaringan.
- 10Base5
Sistem 10Base5
menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung
berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada
kedua ujung kebelnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar
50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal
500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa
mencapai panjang maksimum 2,5 km.
Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network
Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment)
dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver
(MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan
setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai
adalah konektor 15 pin.
Gambar 4. Jaringan dengan media 10Base5.
Gambar 5. Struktur 10Base5.
- 10Base2
Seperti pada
jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. (Gambar
6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis
twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya
sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga
dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang
maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa
disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu
menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun
diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi
beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.
Gambar 6. Jaringan dengan media 10Base5.
- 10BaseT
Berbeda dengan 2
jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti terlihat di
Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai
pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk
star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa
dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal
komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.
Gambar 8. Jaringan dengan media 10BaseT.
Gambar 9. Struktur 10BaseT.
Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel
jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat
ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa
mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan
kegunaanya bisa dilihat di Table 4.
Tabel 4. Jenis kabel UTP dan aplikasinya.
KATEGORI
|
APLIKASI
|
Category 1
|
Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan
digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah
|
Category 2
|
Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan
bisa digunakan untuk komunikasi data sampai
kecepatan 4 Mbps
|
Category 3
|
Bisa digunakan untuk transmisi data dengan
kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan
untuk Ethernet dan TokenRing
|
Category 4
|
Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan
transmisi sampai 16 Mbps
|
Category 5
|
Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai
100 Mbps, biasanya digunakan untuk
FastEthernet (100Base) atau network ATM
|
- 10BaseF
Bentuk jaringan
10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat
optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka panjang jarak antara NIC dan
konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula
dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan
input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
B. Asynchronous
Transfer Mode (ATM)
Pengertian ATM
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
ATM beroperasi mulai dari 25 MBps sampai 622 MBps. ATM adalah suatu bentuk teknologi paket switching yang menggunakan sel data dengan panjang tetap (53 byte) pada sirkuit virtual. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil, memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan delay yang sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network yang sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan waktu interval menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa aplikasi multimedia.
Konsep Dasar ATM
ATM
adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik,
dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division
Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut
sel.
Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM APIs. Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri dari :48 octet untuk filed informasi, 5 octet untuk HEADER.
Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM APIs. Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri dari :48 octet untuk filed informasi, 5 octet untuk HEADER.
Pada
ATM cell terdapat dua header yaitu cell header pada BISDN UNI dan cell header
pada BISDN NNI. Pada gambar berikut akan diperlihatkan cell header yang
digunakan pada masing-masing interface tersebut.
CLP : Cell Loss Priority PTI : Payload Type Identifier
GFC : Generic Flow control VCI : Virtual Channel Identifier
HEC : Header Error Control VPI : Virtual Path Identifier
NNI : Network Node Interface UNI : User Network Interface
Untuk membedakan cell-cell yang digunakan pada ATM layer dengan cell-cell yang hanya digunakan pada physical layer serta untuk menentukan suatu unassigned cell maka diterapkan nilai-nilai header yang telah ditentukan untuk setiap jenis cell.
Penjelasan
untuk setiap jenis cell yang terdapat pada tabel diatas adalah sebagai berikut:
Meta signalling cell digunakan untuk negoisasi pada signalling VCI dan signalling resources
General broadcast signalling cell membawa informasi yang akan dibroadcastkan ke seluruh terminal pada satu UNI Point-to- point signalling cell digunakan untuk signalling pada satu UNI atau NNI yang memiliki konfigurasi point-point pada ATM layer Segment F4 flow dan end-to-end F4 flow dikodekan dengan VCI 0003H dan VCI 0004H dalam virtual path untuk membawa informasi OAM Segment F5 flow dan end-to-end F5 flow dikodekan dengan PTI 4H dan 5H dalam virtual container untuk membawa informasi OAM Nilai 6H dari PTI dicadangkan untuk resource management pada virtual channel.
Meta signalling cell digunakan untuk negoisasi pada signalling VCI dan signalling resources
General broadcast signalling cell membawa informasi yang akan dibroadcastkan ke seluruh terminal pada satu UNI Point-to- point signalling cell digunakan untuk signalling pada satu UNI atau NNI yang memiliki konfigurasi point-point pada ATM layer Segment F4 flow dan end-to-end F4 flow dikodekan dengan VCI 0003H dan VCI 0004H dalam virtual path untuk membawa informasi OAM Segment F5 flow dan end-to-end F5 flow dikodekan dengan PTI 4H dan 5H dalam virtual container untuk membawa informasi OAM Nilai 6H dari PTI dicadangkan untuk resource management pada virtual channel.
Karakteristik Umum ATM
1. Pada basis link demi link tidak
menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada
ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link demi link
dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga memiliki BER yang
sangat kecil. Dan error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control
juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi
resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang
menyebabkan paket loss dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara
10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
2. ATM beroperasi pada connection
oriented mode.
Sebelum
informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical /
virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika
resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan
dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang
telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan
connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss
yang seminim mungkin.
3. Pengurangan fungsi header
Untuk
menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki
fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi
virtual connection (virtual connection identifier = VCI) yang dipilih pada saat
dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam
network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual
connection berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
Prinsip Kerja ATM
ATM
merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket
data yang berukuran tertentu yang disebut ‘cell”. Penggunaan cell ini
menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada jaringan berkecepatan
tinggi ATM memiliki cara yang sama dengan packet -switching. ATM melibatkan
pentransferan data dalam bentuk potonganpotongan yang memiliki ciri-ciri
tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multiple dimultipleks melalui sebuah
interface fisik tunggal.
Lapisan Protokol ATM
1. Lapisan tertinggi terdapat aplikasi
tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP di lapisan rangkaian
2. Lapisan ATM Adaptation berfungsi
sebagai penyesuai antara paket-paket data di lapisan tertinggi dengan
(Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer)
3. ATM Layer merupakan lapisan
digunakan untuk menyambungkan protocol.
4. Lapisan Fisik melibatkan spesifikasi
media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada
lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan
untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang
kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk
keperluan service-service real time.
Keuntungan ATM
1. ATM mampu menangani semua jenis
trafik komunikasi (voice, data, image, video, suara dengan kecepatan tinggi,
multimedia dans ebagainya) dalam satu saluran dan dengan kecepatan tinggi)
2. ATM dapat digunakan dalam Local Area
Network dan Wide Area Network (WAN)
3. Dalam pembangunan LAN, penggunaan
ATM dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan
system ATM LAN dapat menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi
sesuai dengan bandwidth yang mereka butuhkan.
Sel-sel ATM terdiri dari : 5 byte HEADER dan 48 byte
INFORMASI .
UNI
cell ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi NNI cell ATM
terdiri dari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
1. GFC = Generic Flow Control (4 bits) (default : 4-bit nol)
digunakan untuk mengontrol aliran sel
dari user-jaringan
2.
VPI = Virtual Path Identifier (8 bit Uni) atau (12 bits NNI)
merupakan bidang routing untuk jaringan VCI
= Virtual channel identifier (16 bits) digunakan untuk routing ke dan dari
pemakai ujung
4. PT = Tipe payload (3 bits) menunjukkan jenis-jenis informasi
5. CLP = Cell Loss Priority (1-bit)
menyediakan bimbingan kepada jaringan saat terjadi kemacetan
6. Hec = Header Error Control (8-bit
CRC, jumlahnya banyak = X 8 + X 2 + X + 1)
digunakan untuk mendeteksi kesalahan. Dan membetulkan kode sehingga memberikan perlindungan terhadapkesalahan dalam jaringan.
digunakan untuk mendeteksi kesalahan. Dan membetulkan kode sehingga memberikan perlindungan terhadapkesalahan dalam jaringan.
Peralatan ATM
Jaringan ATM terdiridari : switch ATM dan titik ujung ATM
Switch ATM bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM. Tugas
switch ATM : menerima sel dari titik ujung ATM atau switch ATM yang lain,
membaca, meng-update informasi header dari sel dan men-switch ke arah tujuan.
Tugas titik ujung ATM : sebagai adapter bagi jaringanATM. Contoh: workstation, router, LAN switch, video CODEC, Digital Service Unit (DSU).
ATM Layer
ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang
memiliki karakteristik yang independent terhadap media fisik yang digunakan.
ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut
Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima dari AAL ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell header , dan hanya filed informasi saja yang diteruskan ke AAL.
Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada BISDN UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
Proses kerja ATM Protokol Layer
Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh
pengguna dari lapisan tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer
(AAL), dimana pada proses ini header, trailer, padding octets, dan Cyclic
Redundancy Check (CRC) bit bergantung pada syarat-syarat tertentu pada tiap
blok-blok data. Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data
yang lebih kecil yang kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di
lapisan ATM.Data inilah yang nantinya akan dihantar ke destinasi yang diingini.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
1. Taraf pemakai: tersedia untuk
transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan control kontrol yang terkait.
2. Taraf kontrol: menampilkan
fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi
manajemen yang berkaitan dengan sistem secara keseluruhan
ATM Adaptation Layer (AAL)
Untuk membentuk suatu sel ATM dari aplikasi pada lapisan
(layer) yang lebih tinggi digunakan ATM Adaptation Layer (AAL). AAL
diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) kelas, yaitu; AAL1 samapai AAL5. AAL1 digunakan untuk trafik CBR, AAL3/4 untuk
trafik VBR dan AAL5 untuk trafik VBR.
Layanan yang dapat disediakan AAL secara umum :
a) Penanganan kesalahan transmisi
b) Segmentation dan reassembly,
sehingga blok data yang lebih besar dapat ditempatkan dalam informasi field
dari sel ATM
c) Penanganan terhadap kondisi loss dan
uninserted cell
d) Flow control dan timing control
ATM
Signaling








ATM address

UNI: user network interface
NNI: network network interface
Networking Configuration
Referensi :
http://arrievarif.blogspot.com/2012/11/atm-asynchronous-transfer-mode-dan.html
3.
Cloud computing
` Cloud
Computing adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet ('awan').
Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering
digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan
komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi
dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda
komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai
suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui internet tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah yang
dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing
adalah
suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di
internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk
di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok,
handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cloud
computing adalah suatu konsep umum yang mencakup Saas, dan tren teknologi
terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google
Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu
search engine dengan software dan data yang tersimpan di server. Contoh
bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
Arsitektur cloud computing mengacu pada komponen dan
subkomponen yang diperlukan. Komponen ini biasanya terdiri dari front end
platform (fat client, thin client, perangkat mobile), back end platforms
(server, storage), pengiriman berbasis cloud, dan jaringan (Internet, Intranet,
Intercloud). Gabungan, komponen ini membentuk arsitektur cloud computing.
Berdasarkan
jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
1. Software as a Service (SaaS)
Merupakan layanan dari Cloud
Computing dimana hanya tinggal memakai software yang telah disediakan. Contoh:
layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social
network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype,
GTalk, dsb) dan yang lainnya.
2. Platform
as a Service (PaaS)
Merupakan layanan dari Cloud
Computing dimana kita menyewa (sistem operasi, network, databbase engine,
framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang dibuat. Contoh
penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure. Keuntungan
dari PaaS adalah bisa fokus pada aplikasi yang dibuat, tidak perlu memikirkan
operasional.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Merupakan layanan dari Cloud Computing dimana bisa “menyewa” infrastruktur IT
(komputasi, storage, memory, network dsb), bisa mendefinisikan berapa besar-nya
unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) ,memory (RAM), bandwith, dan
konfigurasi lain-nya. Keuntungan dari IaaS ini adalah tidak perlu membeli
komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa dirubah (scale
up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual kelebihan
beban, bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dan sebagainya.
Referensi
: http://www.cloudindonesia.or.id